MPI Diharap Loloskan Atlet ke Olimpia
Yogyakarta – Atlet modern pentathlon Indonesia harus kejar peluang untuk dapat tampil di ajang multi event internasional bahkan bisa berkibar di level Olimpiade.
“Kami melihat peluang terbuka modern pentathlon Indonesia bisa kejar loloskan atletnya ke Olimpiade. Melalui Rakernas (Rapat Kerja Nasional) ini saya yakin dapat dibahas dan dirumuskan program dan langkah strategis untuk mengejar dapat meloloskan atlet modern Indonesia tampil di Olimpiade,” kata Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Aris Subiyono , mewakili Menpora RI Kemenpora membuka Rakernas Modern Pentathlon Indonesia 2024, Jumat (6/12/2024), di Akademi Angkatan Udara (AAU) ,Yogjakarta.
Hadir di acara pembukaan Rakernas Modern Pentathlon Indonesia 2024 diantaranya: Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) Marsekal Muda TNI Dr.Ir Purwoko Aji Prabowo MM. MDs, wakil dari NOC Indonesia/KOI Jadi Rajaguguk, dan wakil dati KONI Pusat Mayjen. TNI (Purn) Andrei, jajaran pengurus PP MPI dan pengurus provinsi modern pentathlon Indonesia. Rakernas kali ini mengusung thema “Dengan Semangat Sinergitas Pengurus Pusat Dan Pengurus Provinsi MPI Kita Tingkatkan Prestasi Atlet Modern Pentathlon Guna Menuju Indonesia Emas.”
“Ada 12 atlet, enam putra dan enam putri di Pelatnas,” kata Purwoko.”Kita persiapkan mereka untuk mengikuti SEA Games 2025 di Thailand. Kita persiapkan mereka untuk bisa meraih prestasi minimal menyamai atau bahkan melebihi prestasi di SEA Games 2019 merebut empat medali emas,” sambung Gubernur AAU ini.
Purwoko mengajak pengurus pusat dan daerah bersinergi menyamakan frekwensi untuk mencetak dan melahirkan atlet modern pentathlon yang dapat mengukir prestasi untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
“Melalui Rakernas ini saya harapkan akan menghasilkan keputusan strategis untuk dapat menelorkan program terbaik dalam memajukan prestasi modern pentathlon Indonesia. Saya apresiasi setinggi-tingginya pengurus 25 Pengprov MPI mengirim wakil untuk mengikuti Rakernas ini,” jelas Purwoko.